Senin, 08 Juli 2013

MOCCACINO

“Hmm lezat” secangkir minuman yang terbuat dari campuran espresso dengan coklat dan susu, kunikmati di sore ini. Iya, moccacino. Sebuah kopi yang tidak asing lagi didengar. Pahit dan manis, rasanya seperti kehidupan yang kadang pahit, manis namun harus tetap dijalani. Hanya dengan bersyukur hidup yang pahit akan terasa manis. “Semangat” banyak impian yang inginku wujudkan, salah satunya menerbitkan karanganku atau bahkan menjadikan menjadi sebuah film yang akan disaksikan banyak orang di bumi ini. Mungkin itu terlalu “MISSION IMPOSSIBLE” bagaimanapun misi itu harus aku jalani walau bersusah payah sekalipun. Aku yakin dengan berdoa dan berusaha misi itu tidak akan hanya menjadi sebuah misi yang tidak berarti apa-apa. Akan diadakan sebuah lomba menulis dari salah satu penerbit buku. Ya tentu saja aku akan mengikutinya, disaat libur kenaikan kelas seperti ini banyak waktu luang dan sambil menunggu datangnya Ramadhan yang tidak lama lagi. Beberapa hari sebelum ramadhan tahun lalu, aku menghabiskan waktu untuk mengunjungi panti asuhan, pelosok kota tempat tinggal bagi yang kurang mampu. Aku mencoba membagi kebahagian bersama mereka yang kurang beruntung. Tahun ini pun aku berencana demikian tetapi ditambah lagi dengan mengikuti lomba menulis. Aku memang belum pernah sama sekali mencoba untuk mengirimkan karyaku karena aku selalu “takut gagal” tapi aku pikir tidak baik hidup dalam ketakutan. Semoga ramadhan kali ini seperti tahun kemarin membawa berkah dan impianku tercapai. Doa, usaha dan semangat jangan sampai terlupakan. Aku yakin Tuhan akan membantu hambanya yang ingin berdoa dan berusaha. Siap jika harus menerima kegagalan, itu bukan akhir dari segalanya. Aku pernah merasa jatuh, ku lupakan semua impian hanya karena aku merasa “tidak bisa” saat melihat betapa cerdiknya mereka merangkai satu kata ke kata yang lain. Dan itu pahit terasa. Aku sering menyebut ini sebagai MOCCACINO kehidupan hehehe. Tapi tetaplah yakin pada Tuhan kalau hidup akan indah pada waktunya. Aku harus menjadi yang terbaik diantara yang paling baik. Bahagia itu sederhana, bukan? Saat impian kalian menjadi nyata. “Kamu hebat, kamu tidak takut pada kegagalan dan kamu pasti akan berhasil” selalu teringat dukungan orang tuaku. Siang ini ku habiskan waktu untuk menulis, kebetulan deadline lomba 2 hari lagi. Rasanya tidak sabar menunggu hasilnya walaupun seandainya keberuntungan sedang tidak memihak kepadaku. Merangkai kata, membuat cerita lebih hidup agar pembaca merasa terhanyut dalam karya tulisanku. Itu memang tidak mudah, tak semudah membalikkan telapak tangan tapi tak ada salahnya untuk mencoba. Tidak berlebihan, bukan? Aku hanya seorang pemimpi yang bersikeras menjadikan mimpi menjadi nyata. Tentu banyak cobaan yang harus aku lalui, tekadkan niat. Buang rasa malas dari dalam diri, jangan sisakan sedikitpun. Itu salah satu penyebab kegagalan yang tidak pantas didapat bagi seorang pemimpi. Tidak bermaksud menggurui tapi hanya memberitahu. Buktikan kepada dunia bahwa “aku bisa, aku hebat”. Bila gagal itu tak mengapa, setidaknya telah mencoba. Cukup untuk hari ini, tak terasa sore telah berlalu. Selamat malam.
Tidurku terbangun di pagi ini bukan karena mendengar suara kicauan burung, seperti yang sering aku baca di novel, melainkan karena mendengar bunyi jam alarm yang semalam sudah aku setel. Bergegas mandi dan menghubungi yasmin, karena hari ini aku akan pergi ke cafe seperti biasa. Tak lupa membawa laptop untuk melanjutkan tulisan di cafe sambil minum moccacino. Yasmin menjemputku, kita langsung pergi tak suka membuang waktu. “Moccacino” suara waiters membawakan kopi pesananku. Terlihat dan terasa jelas di tenggorokan komposisinya diracik dari bubuk cokelat, kopi Vienna, susu panas dan busa diatasnya. Hmm lezat…
“Gimana khir novelnya sudah selesai? Deadline besok, bukan?” Tanya yasmin, sambil mencicipi kopi pesananya.
“Sebentar lagi. Iya, doakan aku ya…” jawabku sambil terus fokus pada laptop.
“Selalu aku sertakan kamu dalam doaku, khira” yasmin tersenyum
“Terimakasih yasmin. Akupun tak pernah lupa menyertakan kamu dalam doaku”
Yasmin sahabat yang selalu ada disisiku sama seperti kedua orang tuaku. Selalu mendukung impianku. Selalu menompangku saat aku jatuh, tak pernah acuh padaku. “Ku rangkul kau dalam kegelapan senja, ku ubah awan gelap menjadi terang. Ku buat kau kuat sahabat!” itu salah satu visi persahabatan kita. Sahabat bukan dia yang lama kamu kenal, melainkan dia yang membuatmu nyaman. Hari ini fokus sampai selesai dan yasmin akan menemaniku. Pukul 7 malam aku meninggalkan cafe. Tubuhku terasa lelah tapi ini tidak jadi masalah atau hambatanku mengejar impian. Tidak lupa sholat, berdoa agar besok mendapat kabar bahagia atas kemenanganku. Ku baringkan tubuh di kasur, hmm selamat tidur.
“Selamat pagi!!!” lepaskan selimut dari tubuh, bergegas mandi. Rencananya orangtuaku dan yasmin akan mengantarku ke acara pengumuman lomba. Dag dig dug dijantung ini. Optimis, percaya diri. Senyum terpancar  jelas diwajahku menutupi rasa gugup yang aku rasakan karena sebentar lagi akan diumumkan siapa pemenangnya. Dewan redaksi membacakan pemenang dari juara 5 sampai 4. Dan juara satunya adalah……………………..
“Selamat untuk Sakhira Aurelia!!!! Silahkan naik ke atas panggung” suara lantang dewan redaksi memanggilku.
Apa? Namaku dipanggil? Itu namaku. Aku mendapatkan impianku? Ya Tuhaaaannn terimakasih!!! Tak tahu lagi bagaimana caranya harus berterimakasih pada-MU. Sujud syukur kepada-MU ya Tuhan!!!
“Sakhiraaaa selamat sayang!!!” yasmin memelukku
“Ibu yakin kamu pasti berhasil” ucap ibuku ikut memelukku
“Anak ayah memang hebat, tak terkalahkan” ayah tersenyum kepadaku dan memberikan 2  jempolnya.
Aku naik ke atas panggung, memberikan sambutan, berterimakasih, dan tentunya mendapat hadiah. Dunia, aku bisa, coba lihat ini! BAHAGIA. Ya, itu kata yang tepat untuk hari ini. Benar, Tuhan akan memberikan hidup indah pada waktunya. Sepulang acara, aku, yasmin dan kedua orangtuaku pergi ke cafe Fine Love. Lihatlah betapa bahagianya kita. Apa kalian bisa merasakannya? “Moccacino” waiters datang, kucicipi moccacino pesananku. Manis. Ya seperti yang sekarang aku rasakan. Hidup yang manis pada waktunya. Terimakasih Tuhan, Kau beri berkah atas kejutan yang ku dapatkan sebelum bulan indah Ramadhan datang. Rasakan kelezatannya:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar