“Hmm
lezat” secangkir minuman yang terbuat dari campuran espresso dengan coklat dan
susu, kunikmati di sore ini. Iya, moccacino. Sebuah kopi yang tidak asing lagi
didengar. Pahit dan manis, rasanya seperti kehidupan yang kadang pahit, manis
namun harus tetap dijalani. Hanya dengan bersyukur hidup yang pahit akan terasa
manis. “Semangat” banyak impian yang inginku wujudkan, salah satunya menerbitkan
karanganku atau bahkan menjadikan menjadi sebuah film yang akan disaksikan
banyak orang di bumi ini. Mungkin itu terlalu “MISSION IMPOSSIBLE” bagaimanapun
misi itu harus aku jalani walau bersusah payah sekalipun. Aku yakin dengan
berdoa dan berusaha misi itu tidak akan hanya menjadi sebuah misi yang tidak
berarti apa-apa. Akan diadakan sebuah lomba menulis dari salah satu penerbit
buku. Ya tentu saja aku akan mengikutinya, disaat libur kenaikan kelas seperti
ini banyak waktu luang dan sambil menunggu datangnya Ramadhan yang tidak lama
lagi. Beberapa hari sebelum ramadhan tahun lalu, aku menghabiskan waktu untuk
mengunjungi panti asuhan, pelosok kota tempat tinggal bagi yang kurang mampu.
Aku mencoba membagi kebahagian bersama mereka yang kurang beruntung. Tahun ini
pun aku berencana demikian tetapi ditambah lagi dengan mengikuti lomba menulis.
Aku memang belum pernah sama sekali mencoba untuk mengirimkan karyaku karena
aku selalu “takut gagal” tapi aku pikir tidak baik hidup dalam ketakutan.
Semoga ramadhan kali ini seperti tahun kemarin membawa berkah dan impianku
tercapai. Doa, usaha dan semangat jangan sampai terlupakan. Aku yakin Tuhan
akan membantu hambanya yang ingin berdoa dan berusaha. Siap jika harus menerima
kegagalan, itu bukan akhir dari segalanya. Aku pernah merasa jatuh, ku lupakan
semua impian hanya karena aku merasa “tidak bisa” saat melihat betapa cerdiknya
mereka merangkai satu kata ke kata yang lain. Dan itu pahit terasa. Aku sering
menyebut ini sebagai MOCCACINO kehidupan hehehe. Tapi tetaplah yakin pada Tuhan
kalau hidup akan indah pada waktunya. Aku harus menjadi yang terbaik diantara
yang paling baik. Bahagia itu sederhana, bukan? Saat impian kalian menjadi
nyata. “Kamu hebat, kamu tidak takut pada kegagalan dan kamu pasti akan berhasil”
selalu teringat dukungan orang tuaku. Siang ini ku habiskan waktu untuk
menulis, kebetulan deadline lomba 2 hari lagi. Rasanya tidak sabar menunggu
hasilnya walaupun seandainya keberuntungan sedang tidak memihak kepadaku. Merangkai
kata, membuat cerita lebih hidup agar pembaca merasa terhanyut dalam karya
tulisanku. Itu memang tidak mudah, tak semudah membalikkan telapak tangan tapi
tak ada salahnya untuk mencoba. Tidak berlebihan, bukan? Aku hanya seorang
pemimpi yang bersikeras menjadikan mimpi menjadi nyata. Tentu banyak cobaan
yang harus aku lalui, tekadkan niat. Buang rasa malas dari dalam diri, jangan
sisakan sedikitpun. Itu salah satu penyebab kegagalan yang tidak pantas didapat
bagi seorang pemimpi. Tidak bermaksud menggurui tapi hanya memberitahu.
Buktikan kepada dunia bahwa “aku bisa, aku hebat”. Bila gagal itu tak mengapa,
setidaknya telah mencoba. Cukup untuk hari ini, tak terasa sore telah berlalu.
Selamat malam.
Tidurku
terbangun di pagi ini bukan karena mendengar suara kicauan burung, seperti yang
sering aku baca di novel, melainkan karena mendengar bunyi jam alarm yang
semalam sudah aku setel. Bergegas mandi dan menghubungi yasmin, karena hari ini
aku akan pergi ke cafe seperti biasa. Tak lupa membawa laptop untuk melanjutkan
tulisan di cafe sambil minum moccacino. Yasmin menjemputku, kita langsung pergi
tak suka membuang waktu. “Moccacino” suara waiters membawakan kopi pesananku.
Terlihat dan terasa jelas di tenggorokan komposisinya diracik dari bubuk
cokelat, kopi Vienna, susu panas dan busa diatasnya. Hmm lezat…
“Gimana
khir novelnya sudah selesai? Deadline besok, bukan?” Tanya yasmin, sambil
mencicipi kopi pesananya.
“Sebentar
lagi. Iya, doakan aku ya…” jawabku sambil terus fokus pada laptop.
“Selalu
aku sertakan kamu dalam doaku, khira” yasmin tersenyum
“Terimakasih
yasmin. Akupun tak pernah lupa menyertakan kamu dalam doaku”
Yasmin
sahabat yang selalu ada disisiku sama seperti kedua orang tuaku. Selalu
mendukung impianku. Selalu menompangku saat aku jatuh, tak pernah acuh padaku. “Ku
rangkul kau dalam kegelapan senja, ku ubah awan gelap menjadi terang. Ku buat
kau kuat sahabat!” itu salah satu visi persahabatan kita. Sahabat bukan dia
yang lama kamu kenal, melainkan dia yang membuatmu nyaman. Hari ini fokus
sampai selesai dan yasmin akan menemaniku. Pukul 7 malam aku meninggalkan cafe.
Tubuhku terasa lelah tapi ini tidak jadi masalah atau hambatanku mengejar
impian. Tidak lupa sholat, berdoa agar besok mendapat kabar bahagia atas
kemenanganku. Ku baringkan tubuh di kasur, hmm selamat tidur.
“Selamat pagi!!!” lepaskan selimut
dari tubuh, bergegas mandi. Rencananya orangtuaku dan yasmin akan mengantarku
ke acara pengumuman lomba. Dag dig dug dijantung ini. Optimis, percaya diri.
Senyum terpancar jelas diwajahku
menutupi rasa gugup yang aku rasakan karena sebentar lagi akan diumumkan siapa
pemenangnya. Dewan redaksi membacakan pemenang dari juara 5 sampai 4. Dan juara
satunya adalah……………………..
“Selamat untuk Sakhira Aurelia!!!!
Silahkan naik ke atas panggung” suara lantang dewan redaksi memanggilku.
Apa? Namaku dipanggil? Itu namaku.
Aku mendapatkan impianku? Ya Tuhaaaannn terimakasih!!! Tak tahu lagi bagaimana
caranya harus berterimakasih pada-MU. Sujud syukur kepada-MU ya Tuhan!!!
“Sakhiraaaa selamat sayang!!!”
yasmin memelukku
“Ibu yakin kamu pasti berhasil”
ucap ibuku ikut memelukku
“Anak ayah memang hebat, tak
terkalahkan” ayah tersenyum kepadaku dan memberikan 2 jempolnya.
Aku naik ke atas panggung,
memberikan sambutan, berterimakasih, dan tentunya mendapat hadiah. Dunia, aku
bisa, coba lihat ini! BAHAGIA. Ya, itu kata yang tepat untuk hari ini. Benar,
Tuhan akan memberikan hidup indah pada waktunya. Sepulang acara, aku, yasmin
dan kedua orangtuaku pergi ke cafe Fine Love. Lihatlah betapa bahagianya kita.
Apa kalian bisa merasakannya? “Moccacino” waiters datang, kucicipi moccacino
pesananku. Manis. Ya seperti yang sekarang aku rasakan. Hidup yang manis pada
waktunya. Terimakasih Tuhan, Kau beri berkah atas kejutan yang ku dapatkan
sebelum bulan indah Ramadhan datang. Rasakan kelezatannya:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar